Sunday, January 15, 2012

Meracau Kacau



Mmmm..
Aku pulang ke kota ini.
Aku bertemu dengan kamu di gelap reramaian gerimis hujan bersama kerlip lampu. Tak sengaja.
Kamu pun tepat menghadap aku. Tak sengaja.
Dan kita saling menyapa. Kali ini -aku yakin- kita sama-sama sengaja.

Aku tau.
Kamu jauh tampak lebih dewasa dan sederhana.
Begitu pula kondisiku sekarang, yang juga telah dewasa dan lebih sederhana.


Seperti air yang dituangkan ke dalam cangkir.
Ketika air tahu kondisi cangkir maka ia juga tahu seberapa banyak dan seberapa deras ia menuang diri. Begitupun sebaliknya,
Cangkir tidak akan membuat dirinya penuh ketika mengetahui kondisi air yang akan memberikan dirinya.


Aku dan kamu sudah seperti rambut.
Yang terus menerus tumbuh saja.
Sehingga ada kalanya sebaiknya dipangkas, dicuci, dan disisir agar lebih pantas.


Setidaknya aku sadar bahwa selama ini aku salah. Salah untuk mencoba membuatmu hilang, menghilang. Dan benar, jika aku sadar untuk mencoba melepasmu. Melepaskan yang bukan menghilangkan.

Bayangku saat ini adalah, seandainya pertemuan kita kali ini terjadi masih di beberapa kondisi kita yang dulu, mungkin bukan begini peristiwa memberi dan menerima kita.


Dan kini, kita telah berjalan. Berjalan di jalan kita masing-masing.


Terimakasih untuk kamu.


*aaah, malam ini aku meracau kacau...

14012012

0 comments:

Post a Comment