Okay, kali ini gw akan bercerita. Mendongeng.
Jujur gw akui, di Jakarta sini banyaaaaaaaakk banget cafe-cafe malam bila dibandingan dengan Jogja. Yup, cafe malam yang identik yang biasa gw sebut diskotik, tempat dugem, tepat buat ajeb-ajeb yang dipenuhi oleh manusia-manusia yang menganggap matahari sebagai bulan. Dan bulan menjadi matahari. Terbalik. Berbagai jenis manusia. Dari yang asli cowok, asli cewek, cewek palsu, dan cowok palsu. Dari om-om dan tante-tante menjelang tua, karyawan muda, artis, selebritis, bule, pengangguran, mahasiswa, mahasiswi, bahkan sampai anak-anak SMA yang ga tau bagaimana caranya bisa lolos dari pemeriksaan sekuriti.
Gw cuman ga terbiasa dengan kehidupan seperti itu. Kehidupan yang sarat dengan alkohol, rokok, music yang hingar bingar memenuhi satu ruangan. YAP! DALAM SATU RUANG! secara hanya beberapa orang tajir saja bisa dengan seenak duitnya menyewa satu private room seharga 10jeti, belum juga pake minum sama nyemil. Asal sodara-sodara tau aja, air mineral beneran aja di dalem private room itu dihargai 300k. hahaha hanjrit...
ROKOK, ALKOHOL, MUSIC yang HINGAR BINGAR. Dalam satu ruang, dalam satu waktu. WOOWW... Perpaduan bagus dan asyik sangat membangkitkan mood bersenang-senang kan.. :)
Sparkling juice, gw cuman minum itu disaat bersenang-senang. Bukan wine, bukan illusion, bukan beer, bukan apa-apa. Asem kecut enak. Padahal gw kalo beli sparkling juice "Bernor" aja TIGA botol gede cuman 250k. Sedangkan disini 70k cuman dapet segelas ukuran party glass. Tapi berhubung kemaren adalah ladies night dan itu berarti..... free drinks for ladies all night looooooong..... :D
Cuman satu yang gw risih-in. Gw ga biasa berpakaian terbuka. Sumprit! apalagi pake celana atau rok mini dihadapan khalayak ramai. Risih. Risih. Risih. Paling banter nekadnya, gw pake kemben, dan dilanjutkan dengan vest atau tank top. dengan celana lima senti diatas dengkul. Itu juga temen-temen gw bilang kalau gw bener-bener 'salah kostum', but whatever lah yang penting gw nyaman. :(
Banyak yang joget-joget, dari sekedar goyang-goyang kepala, goyang-goyang kepala sampai bahu seperti yang biasa dilakuin host-nya Insert lakukin setelah menunaikan tugasnya, goyang-goyang gag jelas, sampai goyang-goyang seronok.
Joget-joget untuk menikmati suasana. Untuk diri sendiri. Bahkan sampai mencari 'mangsa'. Hiihhihii..
Omong-omong soal mencari 'mangsa', club malam memang tempatnya. Kalau gw mau, gw pasti udah bisa dapet banyak kali. Tapi gw mikirnya, buat apa? Suatu hubungan yang baik pasti bermula dari pertemuan yang baik, di tempat baik-baik. Dan menurut gw, club malam -manasaja- bukan tempat yang cocok untuk menemukan orang yang baik-baik. Dunia yang berbeda. Dunia Lain. Dunia Alkoholik.
Dan disaat pagi mulai menjelang, lampu diruangan itu menjadi terang benderang, menyadarkan semuanya untuk kembali ke dunia yang nyata. Dan gw lihat banyak manusia-manusia teler yang sempoyongan membawa dirinya sendiri. Bahkan ada yang ga kuat melek, pingsan, ah, bukan pingsan, tapi ga kuat membawa dirinya. Digotong-gotong sama security. Dimasukkan kedalam mobil. Ada yang sedang bercumbu dengan horninya. Ada yang pakaiannya koyak, acak-acakan, kelihatan sana-sini. Pemandangan yang wajar mungkin. Ada yang muntah-muntah. Hyeeekk... Mungkin orang itu baru pertama kali atau jarang buat dugem, sama kayak gw. Gw ga bisa ngebayangin kalau gw kayak gitu. Gw masih sadar sesadar-sadarnya. Akal sehat gw masih jalan, secara gw cuman minum dua gelas sparkling juice semalam suntuk itu, sedangkan temen-temen gw pada teler. Hahahahhaaa... *gw merasa HEBAT*. Padahal, gw aslinya pengeeeennn banget tuh nyicip yang namanya illusion. Hwuaaa...
Pulangnya, sampe rumah temen, gw langsung mandi. Yap, mandi! Keramas! Bau asap, bau alkohol, bau keringet. Campur jadi satu dan nempel dimana-mana. Kepala pusing. Dan tidur jam 5 subuh. Dan bangun jam 10siang dengan muka zombie. Gw jadi mikir, itu yang pagi-paginya pada kerja gimana nasibnya ya? Apa dikantor gag ngantuk? Gag pusing? Salut gw, mungkin itu yang mereka namakan hiburan...
Yap, HIBURAN, selalu banyak cara dan tempatnya. Apalagi disini. Yang katanya kota metropolitan. Mulai dari yang asik-asik. Hingga yang esek-esek. Gampang banget dijumpai disini, di kota METROPOLITAN.
Berhubung gw jarang banget yang namanya dugem, karena gw sih gag terlalu suka tempat yang hingar bingar. Gw lebih milih cafe yang menghidangkan potato chips sebagai appetizer-nya. Coffee, coklat atau milkshake sebagai main drink-nya. Itu aja. Dengan beberapa teman untuk diajak ngobrol. Satu buah netbook mungil sebagai gadget andalan. Itu saja. Untuk memperdayakan insomnia akut gw. Disaat lainnya berbaring diatas per dan busa empuk. Berselimutkan pintalan kapas, memeluk guling. Dan gw akuin, ternyata masih ada kehidupan lain. Yang lebih bergairah......